Yuk, Berburu Tiket Kereta Api Musim Mudik 2017

Seorang penumpang kereta api menanti kereta (Foto: Geraklangkahkaki)
Geraklangkahkaki- Angkat tangan! Hayo, siapa yang suka naik kereta api? Pasti semua suka. Tentu. Apalagi, sekarang kereta api dan semua fasilitasnya sudah berubah drastis, menjadi lebih baik. Setuju?! Harus setuju. Dulu sering kita temui gerbong-gerbong penumpang yang penuh sesak, pedagang asongan mondar-mandir menjajakan dagangannya dari gerbong satu sampai ke gerbong berikutnya, belum lagi ada pengamen. Duh, bagaimana bisa nyaman. Belum lagi saat libur besar tiba, atau waktu mudik. Ampun! Tapi, itu dulu kawan. Sekarang tidak lagi. Selamat buat PT Kereta Api Indonesia dan jajarannya. Mudah-mudahan semakin profesional.

Ngomong-ngomong soal kereta api, sudah pada tahu belum jika tiket kereta api untuk mudik lebaran musim 2017 sudah dibuka? Yang sudah tahu, diam saja ya. Yang belum, terus baca. Oke. Ya, bagi yang sudah kangen kampung halaman, setelah berbulan-bulan lamanya merantau mencari secuil berlian, sebaiknya sekarang sudah bersiap-siap berburu tiket kereta api Lebaran. Kapan?

Sebentar, Lebaran memang masih jauh, yang diperkirakan jatuh pada 25-16 Juni. Ramadan juga belum kita lalui. Tapi, enggak salah juga kalau kita prepare lebih awal. Terutama soal tiket mudik bagi yang punya kampung halaman. Yang enggak punya, bisa pergi ke Kampung Rambutan atau Kampung Durian. Hihihi.

Menurut info dari PT KAI, masyarakat yang berencana mudik Lebaran, dengan menggunakan kereta api, sudah bisa memesan tiket sejak tanggal 17 Maret atau H-90. Dan enggak kayak dulu, yang kalau beli tiket kita mesti antre berjam-jam bahkan hari, sekarang sudah sangat mudah. Penjualan tiket bisa melalui channel internal PT KAI (website tiket.kereta-api.co.id, contact center 121, aplikasi KAI Access, loket stasiun), atau melalui channel eksternal melalui agen, loket multi biller, minimarket yang telah bekerja sama dengan perusahaan, termasuk penjualan pada situs dan aplikasi smartphone yang dikelola mitra.

Berangkat
H
Penjualan
15-Jun
H-10
17-Mar
16-Jun
H-9
18-Mar
17-Jun
H-8
19-Mar
18-Jun
H-7
20-Mar
19-Jun
H-6
21-Mar
20-Jun
H-5
22-Mar
21-Jun
H-4
23-Mar
22-Jun
H-3
24-Mar
23-Jun
H-2
25-Mar
24-Jun
H-1
26-Mar
25-Jun
H1
27-Mar
26-Jun
H2
28-Mar
27-Jun
H+1
29-Mar
28-Jun
H+2
30-Mar
29-Jun
H+3
31-Mar
30-Jun
H+4
01-Apr
01-Jul
H+5
02-Apr
02-Jul
H+6
03-Apr
03-Jul
H+7
04-Apr
04-Jul
H+8
05-Apr
05-Jul
H+9
06-Apr
06-Jul
H+10
07-Apr




PT KAI musim mudik tahun ini menetapkan masa angkutan Lebaran 2017 selama 22 hari. Mulai tanggal 15 Juni 2017 (H-10) s.d. 6 Juli 2017 (H+10). Puncak arus mudik diperkirakan Kamis, 22 Juni 2017 (H-3), dan puncak arus balik diperkirakan terjadi Sabtu, 1 Juli 2016 (H+6). 

Diprediksi akan terjadi peningkatan volume penumpang KA Utama (eksekutif, bisnis, ekonomi) sebesar 13.128 dari periode angkutan Lebaran tahun lalu. Untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan moda transportasi angkutan Lebaran yang sangat tinggi, PT KAI menyediakan 331 perjalanan KA reguler (yang terdiri dari KA jarak jauh, sedang, dan lokal) dengan jumlah seat 200.154 per hari dan 38 perjalanan KA tambahan jumlah seat 21.860 per hari. Dengan demikian, total seat yang tersedia selama masa angkutan Lebaran 2017 ini adalah 222.014 per hari, meningkat 2,1% dari masa angkutan Lebaran tahun lalu yakni sebanyak 217.364 seat per hari.

Berikut adalah daftar rencana KA tambahan Lebaran 2017 yang rencananya akan mulai dijual pada H-60: 

NO
NAMA KA
RELASI
JUMLAH
KAPASITAS SEAT
RANG
KA
1
Argo Lawu Leb
Gambir-Solo
1
2
700
2
Argo Dwipangga Fak
Gambir-Solo
1
2
700
3
Taksaka Leb
Gambir-Yogyakarta
1
2
700
4
Taksaka Tamb
Yogyakarta - Gambir
1
2
700
5
Argo Sindoro
Semarang tawang-Gambir
1
2
700
6
Argo Muria
Semarang tawang-Gambir
1
2
700
7
Gajayana Leb
Gambir - Malang
1
2
700
8
Sembrani Leb
Gambir-Surabaya Pasarturi
2
2
700
9
Purwojaya Leb
Gambir-Cilacap
1
2
1040
10
Lodaya Leb
Bandung-Solo
1
2
964
11
Sancaka Leb
Yogyakarta �Surabaya Gubeng
1
2
1152
12
Tawang Jaya Leb
Pasarsenen-Semarang Poncol
1
2
1696
13
Pasundan Leb
Kiaracondong-Surabaya Gubeng
2
2
1368
14
Kutojaya Ut Leb
Pasarsenen -Kutoarjo
1
2
1600
15
Kutojaya Ut Tamb
Pasarsenen -Kutoarjo
1
2
1696
16
Kutojaya Sel Leb
Kiaracondong - Kutoarjo
1
2
1368
17
Matarmaja Leb
Pasarsenen -Malang
2
2
1792
18
Kertajaya Leb
Pasarsenen- Surabaya Pasarturi
1
2
1792
19
Brantas Leb
Pasarsenen -Blitar
2
2
1792
STAMFORMASI TOTAL
23
38
21860

Untuk meningkatkan pelayanan, serta memberikan kenyamanan pada penumpang kereta api, khususnya ibu hamil, per 31 Maret 2017, PT KAI memberlakukan aturan khusus bagi ibu hamil. Yakni, ibu hamil diperbolehkan nai KA jarak jauh di usia kehamilan 14 – 28 minggu. Di luar itu, harus disertai surat keterangan dokter kandungan atau bidan, yang menyatakan sehat. Selain itu, ibu hamil yang akan melakukan perjalanan jauh wajib didampingi minimal satu orang pendamping. Hmmm, keren kan. Biar aman tuh dedek bayinya.

PT KAI per 1 April 2017, juga akan melakukan perubahan perjalanan kereta api. Perubahan sesuai SK DJKA No.KA.407/SK.332/DJKA/12/16 tanggal 29 Desember 2016 tentang Pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2017. Berikut beberapa poin yang menjadi highlight Gapeka 2017:
  1. Gapeka 2017 sudah mengakomodasi pola perjalanan KA Bandara Soekarno-Hatta yang direncanakan beroperasi pada pertengahan tahun ini
  2. Terdapat beberapa penambahan KA baru yang sebenarnya sudah beroperasi pada 2016, yakni Ranggajati, Ambarawa Ekspres, dan Joglokerto.
  3. Terdapat beberapa perubahan stasiun pemberhentian naik-turun penumpang dan perpanjangan relasi pada beberapa KA seperti KA Kahuripan.
  4. KA Siliwangi jurusan Bogor-Sukabumi-Cianjur pada Gapeka 2017 ini mengalami perubahan kelas dari yang sebelumnya kelas eksekutif campuran menjadi kelas ekonomi lokal
  5. KA Patas jurusan Merak-Angke (pp) dan KA Ekonomi Lokal jurusan Rangkasbitung-Angke (pp) dihilangkan dan akan digantikan dengan KA Lokal Merak jurusan Merak-Rangkasbitung (pp) dan KRL jurusan Rangkasbitung-Angke (pp)
  6. Tambahan perjalanan loopline Bogor-Jatinegara dari 177 perjalanan di tahun 2016 menjadi 193 perjalanan di 2017
  7. Perubahan rute sebagian KRL rute Bekasi-Jakartakota menjadi lewat Stasiun Pasarsenen
Pada Gapeka 2017 ini, terjadi perubahan jadwal keberangkatan dan kedatangan pada beberapa KA, misalnya:
  1. KA Jakatingkir (Pasarsenen-Purwosari) pada Gapeka 2015 berangkat dari Pasarsenen pukul 12.30 WIB, pada Gapeka 2017 berubah menjadi berangkat pukul 12.00 WIB
  2. KA Progo (Pasarsenen-Purwokerto-Lempuyangan) pada Gapeka 2015 berangkat dari Pasarsenen pukul 22.30 WIB, pada Gapeka 2017 berubah menjadi berangkat pukul 22.20 WIB
  3. KA Bima (Gambir-Malang) yang pada Gapeka 2015 berangkat dari Gambir pukul 16.45 WIB, pada Gapeka 2017 berubah menjadi berangkat pukul 16.30 WIB
  4. KA Kahuripan yang pada Gapeka 2015 berangkat dari Kiaracondong pukul 20.00 WIB, pada Gapeka 2017 berubah menjadi berangkat pukul 18.10 WIB.
Informasi lebih lanjut bisa Anda simak  di website https://tiket.kereta-api.co.id atau melalui aplikasi KAI Access. Oke Kawans, sudah siap mudik? Ayo buruan, sebelum kehabisan. (Sumber: www.kereta-api.co.id diolah Geraklangkahkaki)

Comments

Post a Comment

Popular Posts

Image

Daftar 34 Dinas Pariwisata Provinsi se-Indonesia, Beserta Alamat, No. Tlp, Email, dan Website-nya

Logo Wonderful Indonesia/ Indonesia.travel Berencana untuk pergi berwisata ke berbagai tempat wisata populer di Indonesia sungguh impian semua masyarakat Indonesia. Terlebih dengan maraknya media sosial, yang membuat banyak tempat-tempat wisata baru tersembunyi, yang sebelumnya tak banyak diketahui, kini dengan mudah dapat dilihat melalui media sosial, baik instagram, facebook, twitter, maupun lainnya.  Alhasil, traveling, mengunggah status di lokasi wisata, saat ini seolah jadi gaya hidup masyarakat. Namun, terkadang, adakalanya kita ingin tahu lebih jauh soal potensi wisata 34 provinsi yang ada di Nusantara, tapi mungkin saja tak tahu harus ke mana, dan menghubungi siapa? Berikut, daftar dinas pariwisata 34 provinsi se-Indonesia, lengkap dengan alamat, no. tlp., email, dan websitenya: 1.  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam       Jl. Tgk. Chik Kuta Karang No. 3 - Banda Aceh      Telp. (+62 651) 26206, 23692, Fax.(+62 651) 33723
Image

Jangan Dibuang, Ubah Botol Bekas Air Mineralmu Jadi Kursi Lantai

“Untuk mengisi satu botol bekas air mineral dibutuhkan kurang lebih 300 bungkus mie instan yang telah dipotong kecil-kecil,” beber Muchlas, warga desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur.  Kursi lantai dari bahan daur ulang Muchlas dan keluarganya termasuk salah satu yang memanfaatkan dan mengubah limbah botol dan bungkus plastik  menjadi kursi lantai. Tidak melulu harus bungkus mie instan. Semua bungkus plastik yang terpakai bisa digunakan. Sambil duduk di atas kursi lantai plastik daur ulang, Muchlas menceritakan bagaimana cara pembuatan tempat duduk tersebut. Pertama-tama kumpulkan botol bekas air mineral dan bungkus plastik bekas. Lantas, gunting bungkus plastik tersebut dengan ukuran kecil-kecil. Potongan plastik yang akan digunakan harus benar-benar bersih agar tidak timbul jamur atau berubah warna saat sudah dimasukkan. Ukuran potongan pun tidak ada patokan, asalkan kecil. Agar kuat saat diduduki, potongan plastik yang sudah dimasukkan dalam botol
Image

Ada Apa Saja di Klenteng Sam Poo Kong?

Klenteng Agung Sam Poo Kong GerakLangkahKaki, Semarang- Klenteng Agung Sam Poo Kong atau disebut juga dengan Gedung Batu, memiliki nilai historis yang erat kaitannya dengan Laksamana Zheng He. Disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan gua batu besar. Di dalam gua terdapat sebuah altar serta patung-patung Sam Poo Tay Djien (Laksamana Zheng He) yang diperuntukkan sebagai tempat sembahyang atau ziarah. Pada tahun 1416, Wang Jing Hong, salah satu awak kapal laksamana, mendadak sakit keras saat armada berlayar melewati laut Jawa. Zheng He lantas memerintahkan buang sauh di pantai Simongan. Desa Mangkang di Semarang Barat diperkirakan jadi tempat untuk memperbaiki armada kapal Zheng He. Mangkang konon berasal dari dialek Hokkian “Wakang” yang berarti perahu besar. Akulturasi kebudayaan Tiongkok dan Jawa, sangat kental terlihat pada arsitektur bangunan Klenteng Sam Poo Kong. Terdapat beberapa bangunan dan tempat pemujaan di Klenteng Sam Poo Kong. Masing-masing memili
Image

New Star Cineplex, Bioskop Baru Idola Warga Jombang

Pintu masuk NSC Jombang Senyumnya mengembang ramah, sambil merapatkan kedua telapak tangannya di depan dada. "Ada yang bisa dibantu? Mau menonton film apa?" Tanya seorang wanita petugas tiket New Star Cineplex, Rabu, 13 Desember 2017. Keramahan, bukan hanya ditunjukkan petugas penjaga tiket, sejumlah karyawan lain, juga melakukan hal sama. Bahkan, hingga saat kami mencari kursi yang akan jadi tempat menonton: Justice League.  Meski sudah menonton aksi Wonder Woman dan kawan-kawan di Justice League, kami sengaja menontonnya kembali di New Star Cineplex, bioskop baru di Kota Santri yang soft launching-nya dilakukan 8 Desember 2017. New Star Cineplex atau NSC berada di lantai II Linggajati Plaza, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 3C, Candi Mulyo, Jombang. Banner NSC di depan Lingga Jati Plaza Kehadiran NSC, bak oase di padang pasir, bagi para penggemar layar lebar. Maklum, lebih dari lima tahun, Jombang tak memiliki bioskop. Jika ingin menonton, sebagian warga Jomban
Image

Menanti Payung Terbuka di Masjid Agung Jawa Tengah

MAJT saat malam hari GerakLangkahKaki, Semarang- “Kapan payung listrik raksasa ini terbuka?” Begitu tanyaku saat berada di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Desa Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Rabu malam, selepas isya, sekira pukul 19.30 WIB. Usai berkeliling sebagian dari area masjid dengan luas lahan 10 hektare ini, aku duduk berselonjor kaki di bawah payung hidrolis raksasa berwarna putih dengan kombinasi garis-garis warna hitam. Cukup lelah rasanya berjalan melihat bagian-bagian bangunan Masjid Agung Jawa Tengah. Untuk menuju ke lokasi Plaza Masjid atau tempat di mana enam payung elektrik ini saja butuh kurang lebih 3-5 menit jalan kaki dari ujung jalan masuk yang ada di Jalan Gajah Raya. Meski belum terlalu malam, halaman depan masjid tidak terlalu terang. Beruntung ada pendaran cahaya lampu di sekitar kubah masjid dan dua sorot lampu dekat payung elektrik yang cukup membantu memperjelas penglihatan bentuk bangunan, ditambah dengan terangnya langi
Image

Kue Apem 500 Rupiah Buatan Nenek Suratini

Nenek Suratini tengah membalik apem Geraklangkahkaki, Jogja- Namanya Suratini, penjual kue tradisional apem di trotoar Jalan R. E. Martadinata, Yogyakarta. Pekerjaan ini dilakoninya sudah puluhan tahun. Kurang lebih 20 tahun lamanya. Sebelum berjualan di trotoar, perempuan yang usianya sekira 75 tahunan ini berdagang di Pasar Serangan, tak jauh dari tempatnya jualannya saat ini. “Setelah ada penertiban, saya jualan di sini,” tuturnya dengan bahasa Jawa. Tangan nenek Suratini menuangkan adonan Usia tua tak menyurutkan semangatnya bekerja mencari nafkah. Berbekal peralatan sederhana, janda Budi Suprayitno ini, terus menekuni profesinya yang telah lama dijalani. Kue apem buatannya dihargai Rp500 per biji. Apem dicetak dengan loyang besi berbentuk bulat-bulat kecil, di atas bara arang. Sembari duduk bersimpuh, dengan telaten, loyang cetakan apem ia tuangi adonan apem, dan membaliknya satu per satu kala sisi lainnya sudah matang. Sebelum dituangi adonan, l o
Image

Menyantap Gurihnya Ikan Asap di Atas Hamparan Pasir Putih

Pasir Putih Pantai Karanggongso Kepulan asap putih yang mengarah ke wajahnya tidak ia hiraukan. Tangan kanannya terus bergerak ke kiri dan kanan mengipasi ikan yang baru saja diletakkan di atas panggangan. Tangan kirinya tak kalah sibuk membenahi posisi ikan, atau membolak-baliknya untuk memastikan tingkat kematangannya. Aroma khas ikan asap menyeruak di dalam warung, sebagian lagi terbawa angin hingga tercium hidung pengunjung pantai yang lalu-lalang. Sudah lima tahun lebih perempuan berambut pendek ini menjalani profesi sebagai pedagang ikan asap di tepi pantai pasir putih Trenggalek, Jawa Timur. Lapaknya tak begitu luas, hanya sekira 3 x 3 meter, tanpa sekat, dan beratapkan seng yang permukaannya sudah menghitam terkena serbuan asap bakaran ikan. Bu Suyati, Pedagang Ikan Asap Namanya Ibu Suyati. Di pagi menjelang siang itu, ia sibuk beraktivitas di warung ikan asapnya. Sesekali Bu Suyati menawarkan dagangannya sembari bersuara sedikit keras. “Ikan asapnya
Image

Mengagumi Lawang Sewu, Bangunan Cagar Budaya Nasional

Gedung Lawang Sewu GerakLangkahKaki- Tidak terdapat kesan angker seperti yang selama ini beberapa kali penulis dengar, sesaat setelah memasuki gedung Lawang Sewu. Yang ada adalah decak kagum dengan arsitektur bangunan lawas yang hingga kini masih terawat, bersih, kokoh, dan terjaga sangat baik menurut penglihatan kedua mataku saat itu, Rabu, 7 September 2016. Gedung seluas kurang lebih dua hektare ini berada di kawasan Kompleks Tugu Muda, Jalan Pemuda, Semarang Tengah, Kota Semarang. Keberadaannya yang mencolok dan terkenal membuatnya mudah dicari, meski bagi mereka yang baru pertama kali berkunjung. Ini adalah kali pertama saya melihat dan mengagumi secara langsung gedung Lawang Sewu, setelah sebelumnya hanya melihatnya melalui situs-situs internet, siaran di stasiun televisi, atau melalui media cetak. Tak rugi rasanya jauh-jauh dari Jakarta ke sini untuk menyaksikan bangunan yang ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional pada 2011 lalu. Setelah membayar tiket masuk
Image

Wedang Ronde dan Ayam Betutu di Malioboro

Semangkuk wedang ronde (foto: geraklangkahkaki) Geraklangkahkaki, Jogja- Aroma wangi parfum berbagai merek dan keringat manusia bercampur baur di dinginnya udara yang ber embus di kawasan Jalan Malioboro. Malam itu, ratusan, bahkan mungkin ribuan orang berdesakan di jalan yang terkenal dengan para pedagang kaki lima dan aneka penjual kuliner khas Jogja. Ramai dan penuh sesak. Tua muda, perempuan laki-laki, dari nusantara hingga mancanegara.  Aku termasuk di antara orang-orang yang berjubelan di salah satu jalan yang jadi ikon ‘Kota Pelajar' tersebut. Kawasan Malioboro memang selalu ramai. Tapi, sepertinya tak seperti hari ini. Yaa, itu menurut pandanganku saat itu. Mengapa? Karena bertepatan dengan sabtu malam minggu, dan libur panjang. Pantas saja. Banyak muda mudi yang mendominasi objek wisata ini.  Suasana Jalan Malioboro Sudah dua kali kususuri Jalan Malioboro. Capek juga rasanya menyusuri jalan ini, berdesakan bersama   pengunjung lainnya. Sesekali berhenti
Image

Barang-barang yang Harus Dibawa Saat Berlibur

Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta GerakLangkahKaki- Beda tujuan, beda barang bawaan. Ini mungkin merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan pilihan barang apa saja yang harus kita bawa sesuai dengan kegiatan kita. Misal, bawaan ke tempat kerja, tentu beda dengan bawaan saat kita ke undangan acara hajatan. Pun demikian saat kita pergi liburan. Tapi, kali ini pemilik blog, tak hendak membahas soal bawaan saat kerja atau pergi kondangan . Bahasan kali ini soal bawaan saat liburan. Bawaan ke pantai, tentu beda dengan ke tempat wisata sejarah, kota wisata, apalagi ke gunung untuk berkemah, atau wisata alam. Tempat yang kita tuju dan berapa lama rencana kita berwisata, sangat menentukan apa-apa yang harus kita bawa Ke gunung untuk berkemah misalnya, barang yang harus kita bawa antara lain: tenda, jaket, sleeping bag, dll. Pendek kata, semakin ekstrem tempat yang dituju, barang bawaannya pun beda. Namun, saya juga tak berniat membahas barang bawaan kala ke gunung. Mel