Geraklangkahkaki – Apakah ada yang pernah mendengar tentang Festival Bekudo
Bono? Atau sudah ada yang tahu soal Bakar Tongkang dan Pacu Jalur? Aduh,
apalagi sih ini? Penasaran? Kawans, tiga agenda yang disebutkan di awal adalah
tiga event besar pariwisata yang akan digelar di Provinsi Riau, atau Calendar
of Event Provinsi Riau 2017.
Mengapa tiga event itu menjadi
andalan Riau? Tidak lain adalah untuk mempromosikan Riau sebagai destinasi
pariwisata unggulan berbasis budaya Melayu secara intens dan lebih fokus. Tentu
tujuan utama lainnya adalah meningkatkan kunjungan wisatawan.
Festival Bekudo Bono
Foto: Riau.go.id |
Bono adalah fenomena alam berupa
gelombang sungai di Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan. Gelombang di sungai ini
mencapai ketinggian 6 meter, dan disebut terbaik di dunia mengalahkan gelombang
di sungai Amazon, Brasil. Keren kan! Ombak sungai setinggi 6 meter.
Wisata air dan petualangan gelombang
Bono Riau ini bahkan sudah dibuktikan oleh para peselancar kelas dunia seperti
Steve King dan trio surfer dari Australia yang memecahkan rekor selancar paling
lama di sungai Kuala Kampar: 17.2 kilometer. Berita ini tentu saja menarik
perhatian masyarakat dunia. Apalagi para surfer. Mereka tentu sudah biasa
berselancar di laut, tapi kalau di sungai? Sensasinya tentu saja berbeda.
Festival Bekudo Bono (Mengarungi
gelombang Bono dengan menggunakan sampan kayu) akan berlangsung di Kecamatan
Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan pada 13-16 Maret 2017.
Bono inilah nantinya yang akan
dijadikan senjata oleh Provinsi Riau, untuk memikat wisatawan, dan
menjadi pintu masuk untuk mengenalkan potensi wisata lainnya, termasuk wisata
budaya dan kulinar. Nyamm.
Bakar Tongkang
Foto: Riau.go.id |
Bakar Tongkang merupakan tradisi
masyarakat Tionghoa yang memuja dewa langit sebagai penyelamat dari ganasnya
ombak ketika pendahulu mereka melakukan pelayaran dari Tiongkok menuju
Bagansiapiapi sekitar tahun 1883. Sebagai acara ritual yang sudah berlangsung
lebih seabad ini melibatkan ribuan warga serta mendatangkan banyak wisatawan
mancanegara (wisman). Acara ini akan berlangsung di Bagansiapiapi, Kabupapten
Rokan Hilir pada 10-11 Juni 2017.
Pacu Jalur
Pacu Jalur. Foto: www.Riau.go.id |
Pacu jalur adalah olahraga balap dayung tradisional Kabupaten
Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Event ini biasanya berlangsung meriah karena
diikuti ribuan atlet dayung. Agenda wisata Bumi Lancang Kuning ini mempunyai keunikkan sebagai ritual tahunan dan lebih
banyak menampilkan kearifan lokal sebagai semangat bergotong royong. Pacu jalur
diikuti para pendayung perahu tradisional sebanyak 45-60 orang pedayung
di masing-masing perahu. Pacu Jalur akan berlangsung pada 23-26 Agustur
2017 di Kabupaten Kuantan Sengingi.
Festival Bekudo Bono, Pacu Jalur,
dan Bakar Tongkang merupakan perpaduan dari tiga potensi sebagai
fortopolio bisnis pariwisata yaitu; budaya (culture) mempunyai porsi
paling besar 60%, alam (nature) 35%, dan manmade 5%.
Dari culture dikembangkan berupa
wisata warisan budaya dan sejarah 20%; wisata belanja dan kuliner 45%;
dan wisata kota dan desa 35%, sedangkan nature dikembangkan dengan
produk wisata bahari (marine tourism) 35%; wisata ekologi (eco tourism) 45%;
dan wisata petualangan (adventure tourism) 20%.
Sementara itu wisata manmade
dikembangkan dalam wisata MICE (MICE and event tourism) 25%; wisata olahraga
(sport tourism) 60%; dan obyek wisata yang terintergrasi (integrated area
tourism) 15%.
Bagi yang belum punya agenda wisata,
tiga event di atas bisa dicatat sebagai agenda tujuan wisata Anda. Ambil pulpen
dan lingkari kalender Anda.
Sumber: www.Kemenpar.go.id, www.Riau.go.id
Comments
Post a Comment