Semangkuk Soto Menthok. (Foto Pribadi) |
Oya, ada yang pernah mencicip
Nasi Menthok? Jujur! Yakin, pasti banyak yang belum coba? Atau jangan-jangan
belum pernah kenalan sama si Menthok? Buset, rugi bener. Si Menthok ini Bro n
Sist, masih saudara-an sama bebek. Mungkin saudara jauh. Sejauh mana? Kira-kira
sejauh aku dan kamu. Cieee. Tapi intinya mereka sama-sama unggasnya.
Penulis sendiri baru beberapa
kali menyantap daging Menthok akhir tahun lalu saat berlibur ke Kota
Pendidikan: Yogyakarta. Kebetulan waktu itu diolah dalam dua variasi menu:
rica-rica, dan soto menthok. Awalnya, hanya karena rasa penasaran, karena belum
pernah mencoba. Terus, ketagihan? Enggak juga sih. Hanya ingin mencoba. Soal
rasa, semua punya penilaian masing-masing.
Daging menthok, beda rasanya
dengan daging ayam (ya iyalah), sedikit mendekati rasa daging bebek. Rasanya
juga gurih. Usut punya usut, enggak semua orang bisa memasak daging menthok.
Jika salah, akan ada aroma “khasnya” yang masih akan terbawa saat sudah diolah,
dan disajikan. Aroma “khas” ini tentu Anda ingat saat makan olahan daging
kambing, jika kurang ahli, pastilah aroma “khasnya” masih terbawa. Dan jelas
akan memengaruhi selera.
Dari dua olahan masakan daging
menthok yang penulis cicipi: soto dan rica-rica menthok. Rica-rica menthok-lah
yang lebih cocok untuk olahan daging ini. Meski soto-nya pun tak kalah. Mungkin
selisih satu angka, jika dinilai dari 1-10. Apa karena bumbunya? Bisa jadi.
Sebab, saat itu daging menthok yang sudah dipotong berbaur menjadi satu dengan
bumbu rica-rica pedas tanpa level. Sedangkan saat diolah menjadi soto, meski
dagingnya empuk, lidah penulis masih kurang familiar. Dalam arti, sedikit
kurang cocok atau belum terbiasa, atau mungkin karena kebanyakan makan soto
ayam dan daging? I really don’t know.
Daripada penasaran mending
nyobain sendiri saja. Waktu itu, kebetulan penulis makan soto menthok di Warung
Al-Ga, di Jl. RE Martadinata, No. 26, Yogyakarta. Di kota Bakpia ini Anda bisa
dengan mudah mendapati warung atau rumah makan yang menyediakan olahan daging
menthok. Harganya cukup murah Rp10.000 per porsi, sudah termasuk nasi. Teh
panasnya hanya Rp2.000.
Warung Soto Menthok. (Foto: Geraklangkahkaki) |
Enggak harus ke Jogja juga, kalau
di daerah sekitar Anda juga ada. Tapi, kalau maunya makan sambil jalan-jalan,
itu mah makin oke. Apalagi sama keluarga, teman, atau istri dan suami masing.
Jangan sama pacar. Enggak boleh! Nikah dulu. Anak orang kok dibawa ke
mana-mana. Sudah dulu ya. Jumpa lagi di lain cerita. Sukses untuk semua.
Comments
Post a Comment