Papan jalan penunjuk arah |
GerakLangkahKaki- Membaca judul di atas sekilas mungkin
akan membuat Anda bingung? Tapi, bisa juga tidak. Tapi, percayalah, tidak ada
niat dari pemilik blog membingungkan Anda dengan pilihan utama saat akan
berwisata ke Jawa Tengah. Justru di sini saya akan berbagi pengalaman
perjalanan selama berwisata, tapi bukan bagi-bagi uang yaa. Jadi,
mengapa tidak terus membaca bagian berikutnya…
Mengapa
bingung? Alasannya, karena Jawa Tengah memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dari
jumlah tersebut, ke semuanya memiliki keunggulan dari sisi wisatanya. Mulai
dari wisata alam, warisan berharga, wisata keagamaan, desa wisata, wisata
petualangan, wisata agro, museum, kerajinan tangan atau produk kreatif, hingga aneka
sajian kuliner tradisional yang menggugah selera, semuanya ada. Komplet!
Mengutip
www.visitjawatengah,com, jika
dibedah dari segi wisata warisan berharga, ada beberapa yang menjadi unggulan
Jawa Tengah, antara lain: Candi Borobudur yang merupakan salah satu dari tujuh
keajaiban dunia, Candi Sewu, Candi Gedongsongo, Candi Sukuh, Candi Cetho, Candi
Mendut, Lawang Sewu, Kota Lama, Kasunanan, dan Pura Mangkunegaran.
Gedung bersejarah Lawang Sewu |
Sementara,
dari wisata alam, Jawa Tengah juga punya banyak wisata alam unggulan, seperti:
Taman Nasional Karimunjawa, Dataran Tinggi Dieng, Guci, Bleduk Kuwu, Air Terjun
Jumog, dan Api Abadi Mrapen.
Pun
demikian dengan wisata religi, ada Klenteng Sam Poo Kong, Masjid Agung Jawa
Tengah, Masjid Agung Demak, Masjid Kudus, dan Pagoda Avalokitesvara yang berada
di kompleks Vihara Buddha Gaya Watugong, Semarang.
Belum
lagi sajian kuliner tradisionalnya yang beragam dan banyak pilihan, dijamin memanjakan lidah dan mata, sebut saja
bandeng presto, lumpia, ,tengkleng, timlo, dan telur asin. Hmmm..siapa yang tak
mengenalnya!?
Dari
sedikit contoh di atas, lantas, bagaimana kita akan memulai, dan mana yang
harus dikunjungi terlebih dulu?
Berdasarkan
pengalaman penulis, daerah yang harus dikunjungi terlebih dulu saat ke Jawa
Tengah, adalah Semarang. Mengapa?
Ada
tiga alasan utama:
Pertama,
karena pemilik blog belum lama ini ke kota Semarang, dan berkunjung ke beberapa
lokasi wisata di sana.
Kedua,
kota Semarang yang terkenal dengan lumpianya, adalah ibu kota provinsi Jawa
Tengah.
Ketiga,
ada puluhan tempat wisata di kota dan kabupaten Semarang, mulai dari wisata
alam, warisan berharga hingga wisata religi. Artinya, cukup dengan sekali
dayung, puluhan tempat wisata berhasil kita datangi. Keren bukan!
Tiga
tempat yang harus dikunjungi di Semarang:
Jika
hendak ke sana, berikut tiga tempat yang wajib dikunjungi selain tempat-tempat
wisata lainnya di kota dengan julukan ATLAS (Aman,
Tertib, Lancar, Asri dan Sehat).
1.
Lawang Sewu
Berlokasi di
kompleks Tugu Muda, Lawang Sewu adalah gedung lama yang dibangun oleh Belanda, sebagai
Het Hoofdkantoor van de Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatsjcappij (NIS)
kantor pusat perusahaan kereta api swasta yang pertama kali membangun jalur
kereta api di Indonesia, yang menghubungkan Semarang dengan Surakarta dan
Yogyakarta. Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904. Bangunan pertama, yakni
gedung A selesai Juli 1907 silam.
Jalur
Semarang-Tanggung, Kabupaten Grobogan, adalah jalan kereta api pertama di Indonesia
yang diresmikan pada 1867. Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B. J Quendag dari
Amsterdam ditunjuk oleh direksi NIS di Denhaag sebagai arsitek perencanaan dan
pembangunan gedung.
Pada masanya,
gedung ini tak hanya digunakan untuk perusahaan kereta api Belanda, melainkan
juga digunakan sebagai Riyuku Sokyuku atau Jawatan Transportasi Jepang pada
1942-1945.
Setelah digunakan
oleh Jepang, Belanda kemudian kembali menggunakan bangunan ini, namun untuk
peruntukkan yang berbeda: sebagai markas tentara. Karena, saat itu agresi
militer tengah terjadi. Pada 1994 gedung
ini diserahkan kepada perusahaan kereta api Indonesia, yang kala itu bernama
Perumka, sebelum berganti dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan sempat dipugar
oleh PT KAI pada 2009 lalu.
Asal usul nama
Lawang Sewu sendiri adalah sebutan yang diberikan masyarakat Semarang, yang
diambil dari bahasa Jawa, sejak berpuluh tahun lalu. Lawang berarti pintu, dan
Sewu berarti seribu. Tak lain karena bangunan ini memiliki pintu dengan jumlah
yang banyak.
2.
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa
Tengah (MAJT) adalah “Tetenger” kembalinya tanah wakaf bondo Masjid
Besar Kauman Semarang. Tenger dalam bahasa Jawa artinya “tanda”. Bisa
dikatakan MAJT adalah penanda kembalinya tanah wakaf bondo.
Masjid dengan
total luas lahan 10 hektare dengan luas bangunan utama 7.669 meter persegi ini,
mulai dibangun pada 6 September 2002, dan diresmikan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, Selasa 14 November 2006 lalu.
Keindahan
arsitektur bangunan masjid merupakan paduan dari bangunan Jawa, Timur Tengah,
dan Romawi. Enam enam payung elektrik yang ada di Plaza Masjid, mengadopsi
payung raksasa yang ada di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Angka enam
melambangkan Rukun Iman dalam Islam.
Di dekat Plaza
Masjid, ada 25 pilar berwarna ungu kombinasi warna emas dengan kaligrafi di
bagian atasnya. Mengapa 25? Angka ini melambangkan jumlah nabi yang diyakini
umat Islam, dan Muhammad sebagai nabi terakhir.
Jika ingin
melihat seluruh bangunan masjid dari atas, dan kota Semarang, Anda bisa naik ke
lantai 19 Menara Al-Husna atau Al-Husna Tower yang memiliki ketinggian 99 meter.
Angka 99 mewakili 99 sifat Allah.
3.
Klenteng Sam Poo Kong
Patung Laksamana Zheng He di depan bangunan Klenteng Besar |
Pada tahun 1416,
Wang Jing Hong, salah satu awak kapal laksamana, mendadak sakit keras saat
armada berlayar melewati laut Jawa. Zheng He lantas memerintahkan buang sauh di
pantai Simongan. Desa Mangkang di Semarang Barat diperkirakan jadi tempat untuk
memperbaiki armada kapal Zheng He. Mangkang konon berasal dari dialek Hokkian
“Wakang” yang berarti perahu besar.
Tempat Pemujaan Dewa Bumi (Tho Tee Kong) |
Jika ke Semarang,
rugi rasanya tak singgah di tiga tempat tersebut.
Dengan puluhan destinasi
wisata yang ada di kabupaten dan kota Semarang, tak berlebihan kiranya, jika
saya merekomendasikan Semarang, sebagai tempat yang layak dikunjungi terlebih
dulu saat akan berwisata ke Jawa Tengah, sebelum Anda ke daerah-daerah yang lain.
Namun, semuanya kembali kepada Anda, karena ini menurut kacamata pemilik blog.
Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment