Langkah Kaki, Padang- Anda hobi minum teh? Sesekali cobalah minum teh talua, minuman khas masyarakat Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Teh talua beda dengan teh yang biasanya Anda minum di rumah, terutama jika Anda bukan orang Padang. Teh ini bukan hanya campuran antara gula, teh, dan air. Di situ ada juga campuran susu, jahe, dan telur.
Untuk telur, Anda bisa menggunakan telur ayam atau itik - semua tergantung selera. Minum teh talua tak harus di kafe, kata Fajri, salah satu pramusaji di Bagan Resto. Hampir semua warung menyediakannya, kata dia.
"Ini minuman tradisional, biasanya diminum usai bekerja atau pas butuh tambahan stamina," tutur remaja asli Padang ini.
Lelaki berambut pendek ini menjelaskan, teh talua dipercaya masyarakat sebagai penambah stamina dan penghilang rasa capek. "Bisa mengentalkan sperma juga lho," ujarnya serius.
Teh talua beda dengan teh yang biasanya Anda minum di rumah, terutama jika Anda bukan orang Padang. Teh ini bukan hanya campuran antara gula, teh, dan air. Di situ ada juga campuran susu, jahe, dan telur.
Untuk telur, Anda bisa menggunakan telur ayam atau itik - semua tergantung selera. Minum teh talua tak harus di kafe, kata Fajri, salah satu pramusaji di Bagan Resto. Hampir semua warung menyediakannya, kata dia.
"Ini minuman tradisional, biasanya diminum usai bekerja atau pas butuh tambahan stamina," tutur remaja asli Padang ini.
Lelaki berambut pendek ini menjelaskan, teh talua dipercaya masyarakat sebagai penambah stamina dan penghilang rasa capek. "Bisa mengentalkan sperma juga lho," ujarnya serius.
Kini teh talua lebih kaya
rasa dan bentuk jika dibandingkan versi awalnya. Sekarang teh talua bisa
ditambah foam di atas teh, lengkap dengan lukisan dengan susu cokelat
sebagai tintanya. Foam ini, menurut Fajri, terbentuk akibat campuran
susu dan telur yang diblender. Ini dilakukan sebelum menuangkan rebusan
teh dan irisan jahe yang telah mendidih. Proses blender juga berfungsi
mematangkan telur.
Kreativitas ini bergantung
lokasi tempat menjualnya. Namun, Fajri tak bisa menjelaskan sejak kapan
teh talua mulai berubah rasa dan tampilannya.
"Yang saya tahu sudah
mulai berubah saat masyarakat mulai modern. Tapi, fungsinya sama dan
lebih kaya rasa," katanya seraya coba mengingat. Fajri mengklaim, jika
ada yang menyajikannya di luar Kota Padang, pastilah dia orang Minang.
Teh ini terasa agak seperti
jamu, dengan campuran aneka bahan yang membuatnya menjadi kental. Bagi
yang tidak terlalu suka manis, sebaiknya pesan tanpa tambahan gula, dan
sedikit susu kental manis. Pasti lebih pas, sebab campuran kedua bahan
ini membuatnya berasa enek. Tapi lagi-lagi, lain lidah, lain rasa -
semua tergantung selera Anda.
Cobalah, harganya Rp 12.000
per gelas. Ini akan menambah kaya pengalaman lidah dan tenggorokan Anda
dengan aneka sajian khas Nusantara - dari Padang untuk Indonesia.
Comments
Post a Comment