Tuna Mushroom, Steak Kakap, dan Eric Clapton



“Would you know my name. If I saw you in heaven. Will it be the same. If I saw you in heaven… I must be strong…” 

Tuna Mushroom ala Waroeng Steak and Shake
Petikan gitar Eric Clapton yang menyanyikan lagu Here In Heaven, membuat suasana Waroeng Steak & Shake, malam itu semakin syahdu. Hari itu, Kamis , sekira jam 8 malam, suasana rumah makan serba steak ini masih belum sepi. Para pembeli keluar masuk. Ada yang sendiri, berdua, dengan keluarga, atau bersama rombongan. Mereka datang dengan kendaraan pribadi, seperti motor, atau mobil. Rumah makan yang berusia dua tahun lebih ini memiliki ruang parkir cukup luas, muat untuk beberapa mobil sekaligus, dan puluhan sepeda motor.

Sedangkan aku cukup berjalan kaki berdua, karena memang letaknya tak seberapa jauh dari tempat aku bermukim. Kurang lebih lima menit berjalan kaki. Tepatnya di Jalan Utan Kayu, No. 73, Jakarta Timur. 

Aku duduk di meja belakang paling pojok, dekat tempat parkir dengan pemandangan jalan raya. Tak ada tembok pemisah yang tinggi, hanya pembatas setinggi 60-80 sentimeter.Masih lebih tinggi neon box dengan gambar steak yang ada tepat di depan rumah makan. Tepat di atasku, sebuah sound speaker kecil berwarna hitam seukuran 30 x 20 cm, tergantung di sudut atas tembok. Dari kotak hitam itu, lagu-lagu mancanegara era 70-80an dari penyanyi-penyanyi terkenal silih berganti menghibur para pelanggan yang sedang menyantap hidangan pilihannya di meja kayu bercat hitam berukuran lebih kurang 120 x 80 cm.

Bukan kali pertama kami ke sini. Tak sering memang. Masih bisa dihitung dengan jumlah seluruh jari. Hanya jika ingin saja, atau ketika tidak ada makanan di rumah, seperti saat ini.  Bangunannya masih sama, pun demikian dengan catnya, didominasi hitam, kuning dan putih. Lokasinya yang berada di pinggir jalan, membuat warung ini tak pernah sepi. Itu dari pengalamanku setiap melintasinya saat pulang atau berangkat kerja, atau pas kebetulan lewat meski tidak kerja.
 
Tak lama setelah duduk, seorang remaja pramusaji mengenakan kaos berkerah warna hitam mendatangi kami. Di tangannya ada pulpen dan selembar menu penuh warna, dan daftar harga. Pulpen dan menu diletakkan di meja kami. Setelah melihat daftar menu dari atas sampai bawah, bolak balik, dan sedikit diskusi kecil, terpilihlah dua menu yang beruntung bisa kami santap malam itu: Steak Tuna Mushroom dan Steak Kakap. Kami sengaja memilih steak ikan, karena mudah dicerna, apalagi sudah malam, kasihan si lambung biar enggak kerja berat. Selain itu, menu ini jarang kami pesan. Minumnya dua gelas jeruk panas: satu tanpa gula, satunya lagi less sugar.

Sembari menanti menu yang kami pesan, perbincangan kecil kembali asyik menemani kami. Mulai dari tempo dulu sampai masa kini. Hal sepele sampai masalah negara yang tak kami pahami. Hehehe. Sok banget kan, mau makan saja sambil bahas negara. 
Steak Tuna Mushroom ala Waroeng SteakandShake
Enggak sampai sepuluh menit datanglah makanan yang kami pesan. Masih panas, karena memang dihidangkan di hot plate bertatakan kayu yang sedikit lebih lebar. Baunya menyeruak. Harum aroma steak ikan yang disiram dengan bumbu berwarna coklat sedikit kental. Tuna Mushroom yang aku pesan tidak tebal, juga tidak tipis. Pas. Tebalnya tidak sampai 2 sentimeter, lebar kurang lebih 10 sentimeter.
 
Sebagai pengganti nasi, ada kentang dipotong memanjang, dengan campuran jagung manis yang sudah dipipil, potongan wortel dan buncis. Semuanya dalam satu wadah hot plate. Untuk menguatkan rasa, Anda bisa menambah lada, garam, atau saus cabai dan tomat yang sudah disediakan di meja. 

Sementara steak kakapnya tampil beda dibanding Steak Tuna Mushroom. Steak Kakapnya dilumuri tepung kemudian digoreng lantas disiram dengan bumbu yang sama. Lebih mirip kakap teriyaki ketimbang steak. Yang lainnya sama, ada potongan kentang, buncis, wortel, dan jagung manis.

Sudah enggak sabar nih. Sesudah ditambahi lada dan saus cabai, steak tuna aku potong sebelum mendarat ke mulut. Tak ada sendok di sini. Yang ada pisau dan garpu. Kalau pakai sendok, namanya makan sup. Saking asyiknya makan, kami tak hiraukan keadaan sekitar, selain hidangan di meja, dan kasir yang menanti kami membayar apa yang telah kami habiskan. Hahaha.

Hot Plate kosong tanpa sisa
Sambil ngobrol, tak terasa steak kami sudah ludes tak bersisa, hanya menyisakan sedikit bumbu. Rakus apa lapar? Pekerjaan berikutnya menanti: segelas jeruk panas. Perlahan tapi pasti, gelas yang tadinya penuh kita sudah terlihat dasarnya. Tubuh mulai berkeringat, meski angin berembus cukup kencang. 


Setelah yakin semua menu sudah ludes, dan steak serta jeruk panas mendarat dengan sempurna di perut. Kami mulai bergerak menuju kasir, mau bayar dong, masa kabur. 

Tuna Mushroom              Rp20.500
Steak Kakap                  Rp18.000
2 Gelas Jeruk Panas        Rp17.000
Pajak                            Rp5.550
                                    Rp61.050

Waroeng Steak And Shake
Jl. Utan Kayu Raya No. 73, Jakarta Timur
Buka: 12.00 – 10.00 Malam
Rate steak           : 17.500 – 45.000
Rate minuman      : 2.500 – 18.000

Daftar Menu Makanan dan Minuman



Comments

Popular Posts

Kum-kum Sinden, Ritual Wisuda Para Pesinden

New Star Cineplex, Bioskop Baru Idola Warga Jombang

Semangkuk Ketan Durian di Kaki Gunung Anjasmoro

Menyantap Gurihnya Ikan Asap di Atas Hamparan Pasir Putih

Daftar 34 Dinas Pariwisata Provinsi se-Indonesia, Beserta Alamat, No. Tlp, Email, dan Website-nya

Berkunjung ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Wedang Ronde dan Ayam Betutu di Malioboro

Barang-barang yang Harus Dibawa Saat Berlibur

237 Embassies and Consulates In Indonesia, Traveller Must Know

SEGARNYA DAWET IRENG MAS FACHRI